TOLERANSI…..

Rabu, Juni 11

Saat ini istilah TOLERANSI menjadi sangat bermakna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia yang didiami oleh lebih 200 juta jiwa dari berbagai suku, etnis, agama, budaya, dan golongan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang diuji kesabarannya guna menghadapi permasalahan yang sepertinya tidak pernah ber-ujung penyelesaian.

Setelah SKB Tiga Menteri terkait Ahmadiyah terbit, semua diajak TOLERANSI. Pihak FPI dan yang lainnya diminta untuk TOLERANSI dengan tidak melakukan kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah. Mereka yang menuntut pembubaran Ahmadiyah nampaknya kurang puas dengan kebijakan pemerintah yang hanya menerbitkan SKB. Tuntutannya sih pembubaran Ahmadiyah dan itu harga mati. Mereka sedikit bersabar sambil menunggu apa yang akan dilakukan oleh Ahmadiyah terkait SKB itu karena menganggap bahwa SKB adalah embrio terbitnya Keppres pembubaran Ahmadiyah. Yah..., penistaan terhadap agama memang tidak bisa di TOLERIR..., hanya caranya jangan disikapi dengan kekerasan. Lebih elegan kalau menggunakan jalur hukum. Jadikan hukum sebagai panglima. Bukan mentang-mentang jago hukum lalu beralih menjadi panglima. Walah......

TOLERANSI juga harus datang dari penganut Ahmadiyah. Jika memang menganggap sabagai penganut Islam tetapi percaya adanya nabi lain selain Muhammad SAW..., jelas itu membuat geram umat Islam. TOLERAN-nya dengan melakukan redam diri, menghindari provokasi guna menghindari perpecahan bangsa.., karena mungkin saja mereka yang bersimpati terhadap Ahmadiyah karena teraniaya menjadi sasaran berikutnya.

Pihak yang bersimpati yang tergabung dalam AKKBB juga harus TOLERANSI terhadap mereka yang menghendaki bubarnya Ahmadiyah. Walau dengan jelas disuratkan dalam UUD’45 bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ga perlu mengail di air yang sudah keruh...., takutnya nanti malah air keruh semakin ter-obok-obok, tumpah berantakan. Memang sih..., kita hidup dalam komunitas antar bangsa. Persinggungan kepentingan menjadi arena diplomasi guna menguasi bangsa lain. Entah kepentingan ekonomi, keamanan, politik dan ideologis. Semua itu harus ada TOLERANSI-nya. Jika memang tidak sesuai dengan karakter bangsa dan budaya bangsa, kita semua perlu segera menolaknya. Ga bisa di-TOLERIR lagi.

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seharusnya dapat memberikan citra Islam yang sejati. Bukan meng-import budaya negara lain yang mayoritas penduduknya juga muslim. Ga perlu tunduk sama OPEC karena kita sudah net imported, ga perlu tunduk sama OKI karena kita negara Pancasila, ga perlu nurut sama Liga Arab karena kita bukan bangsa Arab. Islam kita adalah Islamnya Indonesia. Dan itu TOLERANSI kita terhadap dunia. Jangan-jangan setelah Ahmadiya tuntas..., giliran aliran SYAH yang jadi bidikan. Walah..., jangan mau menerima order dari asing deh. Ntar ormasnya bisa dibubarin lho.

Sekarang ini..., teman saya memberikan TOLERANSI besar terhadap hobi murah meriah. Yakni menonton siarang langsung sepakbola piala Eropa. Teman dengan sangat TOLERAN, memberikan kesempatan kepada saya untuk berteriak kegirangan saat Van Nisteelroy membelokkan arah bola dan GOLLLLL. Bahkan gol ke-2 dan ke-3 belanda yang akhirnya melumat italia juga saya teriakkan. GOLLLLL. Ale ale ale......setelah 30 tahun, Belanda tidak men-TOLERIR lagi penghinaan atas kekalahan demi kekalahan yang diderita dari Italia.


4 komentar:

Anonim Rabu, 11 Juni, 2008  

Such a nice blog. I hope you will create another post like this.

Anonim Rabu, 11 Juni, 2008  

This topic have a tendency to become boring but with your creativeness its great.

Anonim Rabu, 11 Juni, 2008  

Its ok if the appearance of your blog is not good. The important thing is the topic or the content of your blog.

Anonim Rabu, 11 Juni, 2008  

that's really cute..wish i had one too.

Posting Komentar

Tempat Caci Maki.....

Image hosted by servimg.com

  © Blogger Template News Kidding On The Blog by Bagus Pras 2010

Back to TOP