Wawancara Imajiner Dengan Sandra Dewi

Senin, Oktober 27

Sempat ada pertanyaan, foto siapakah ini gerangan. Perlu dipertegas dan diperjelas bahwa wajah cantik ini adalah Sandra Dewi (SD). Kenapa Sandra Dewi? Karena suka aja. Banyak hal yang bisa diceritakan tentang SD, seolah tidak habis-habisnya. Mulai dari kesukaannya mengikuti trend rambut saat ini dengan ber-poni ria bak Dora, menekuni dunia maya untuk menyapa Sanders (sebutan fans SD), hingga bicara masalah terkini. Artis yang masih enggan nyaleg ini untuk sementara ber-jomblo ria. Selain masih ingin begitu, juga ingin memberikan sisa waktu lajangnya buat orang tua tercinta. Jomblowati nan cantik ini juga suka berbicara tentang sepak bola, sebuah dunia yang masih langka digemari oleh para wanita.

Dengan begitu banyak cerita tentang SD, saya telah melakukan wawancara imajiner dengannya. Banyak yang dituturkan oleh SD, tentang kehidupannya dan tentang pekerjaannya. Postingan wawancara ini telah mengalami proses editing berulang-ulang.

Pagi mbak Sandra. Wah maaf yah, janji saya untuk datang jam 10 pagi sudah dilanggar. Maklum, selain saya ingin segera bertemu dengan mbak Sandra, saya juga takut kalau dijalan macet. Maklumlah, Jakarta sudah macet dimana-mana. Semoga mbak Sandra tetap mau diwawancarai walau waktunya sedikit maju.

“Ah nggak papalah. Saya malah senang, ada yang menemanin saya sarapan. Saya mandi dulu ya, baru bangun neh. Tuh saya masih acak-acakan.” tuturnya sambil menyibakkan rambutnya yang legam dengan anak rambut terjurai indah menutupi sebagian pipi cabinya yang putih mulus. Ah...lelaki mana yang tidak memuja mu).

Pagi itu Sandra Dewi tetaplah Sandra Dewi, yang berpenampilan menarik walau baru bangun tidur. Kata orang sih, jika ingin melihat perempuan cantik caranya ada dua. Cara pertama, lihatlah pada pagi hari saat perempuan itu bangun tidur. Cara kedua?? saat perempuan itu sedang orgasme. Halah.

Sambil menunggu mbak Sandra mandi, saya sudah persiapkan bahan wawancara, lalu menyiapkan kamera walau cuma poket (nggak modal pisan ya. Mau beli camera SLR ga ada duit, mo beli powershot G10 masih mahal belum lagi terkena imbas rupiah yang melemah. Nasib-nasib)

Usai bermanjakan diri di kamar mandi, sesaat SD melongok ke ruang tamu, menyapa dengan senyum dan tatapannya yang innocent. Seolah meminta maaf karena bermandi ria terlalu lama. (dalam hati sih nggak masalah, karena dari bilik mandinya SD bersenandung lirih menyanyikan lagu Aku Mau-nya Once. Lagu yang sangat aku suka dan selalu kulantunkan menjelang tidur…..aku mau mendampingi dirimumu…aku mau cintai kekuranganmu… selalu bersedia bahagiankanmu apapun yang terjadi bla bla…bla)

Usai mandi, SD mengajaku sarapan pagi. Cukup setangkup roti tawar plus kopi mix. Lebih dari lumayan untuk mengganjal perut yang sudah berteriak minta dipasok makanan. Sambil menyantap pagi, SD menyapa fans-nya melalui situsnya di http://sandradewi.seleb.tv

”Saya sengaja membuat blog agar silaturahmi dengan penggemar tetap terjaga sekaligus pula untuk menjaga image saya karena pernah ada wajah saya dipasangkan dengan tubuh telanjang milik orang lain. Kecewa jelas iya, karena tubuh saya lebih seksi kenapa harus tubuh orang lain. He he he he ..., ” ujarnya sambil memeletkan lidahnya. (persis sama dengan kesukaan saya, memeletkan lidah. Ah Dewi ...dewi, lelaki mana takkan luluh melihat kepolosanmu ....)

Entahlah, kali ini saya blank. Daftar pertanyaan yang telah kusiapkan hilang dari ingatan. Gantinya adalah keterpesonaanku dan kekagumanku. Dalam kegagapan itu, ternyata ada sisi positifnya. Pertanyaan awal yang tidak lazim ditanyakan pada seorang artis top begitu terlontar dari bibirku yang menghitam akibat mengkonsumsi rokok berlebihan.

”Mbak SD sudah punya pacar belum” tanyaku sambil memutar jari jempol tangan kanan berulang-ulang seperti murid yang takut dimarahi bu guru.

Mbak SD malah memeletkan lidahnya kembali. Ah ...SD, tidakkah engkau tahu, aku terlampau lemah dengan perempuan yang suka memeletkan lidah. Terlalu lemah malah.

”Belum kepikiran tuh”, tegasnya. Aku sih masih ingin menikmati kesendirian dulu. Jodoh takkan lari kemana. Sekarang gue ingin berkarir dulu dan menyenangkan kedua orang tua di Bangka.

Mendengar kata ”gue”, aku seolah lepas dari himpitan beban jutaan ton di dada. Istilah gue telah mencairkan suasana yang tadinya kaku menjadi renyah. (makasih Tuhan, mahkluk sempurna itu sekarang tepat di depanku).
Saat ditanya kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan pekerjaan, SD malah menolak secara halus. ”Mas, ngobrol aja yuk. Mas kesini bukan untuk wawancara khan!!!. (gubrak......., mimpi apa gue semalam).

Mbak kok nggak ”nyaleg”, seperti artis lain. Tanya saya sambil nyruput kopi mix buatan SD. Aksi sruput itu minimal dapat menutupi rona mukaku yang merah jingga campur pink campu hijau. Halah.

”Nyaleg??”...., nggak lah. Gue khan bukan politisi. Biarlah negara ini diatur oleh orang yang sudah pandai berpolitik. Politik khan butuh pengetahuan luas, minimal memahami per undang-undanga. Gue mah masih blank, mas”, tandasnya sambil mengulum senyum. (ah ...senyum yang terindah yang pernah aku lihat dari seorang Dewi. Bagaimana lelaki tidak akan bertekuk lutut).
Saat obrolan menyrempet tentang hobi, terlontar dari bibir ranumnya yang selalu basah bahwa SD suka nonton bola.

Mbak SD suka nonton bola? tanyaku. ”Oh... suka banget. Apalagi kalau MU yang main, gue jabanin sampai pagi.” SD menyambar pertanyaanku sambil menyruput kopi mix buatannya. (pemandangan luar biasa secara tidak sengaja dipertontonkan SD saat bibirnya mulai menempeli pada bibir cangkir. Mudah-mudahan aksi ini bukan kategori aksi pornografi maupun pornoaksi yang diperdebatkan. Masa harus minum pakai sedotan. Nyang mboten-mboten aja)

Kenapa suka MU? (tanyaku seolah tidak tahu kehebatan MU).

MU jarang kalah dan selalu memainkan pola menyerang, baik saat bermain di kandang maupun di tandang. MU selalu mempertontonkan sebuah irama permaianan yang selaras, cuma sayangnya saat ini tidak ada pemain tengah yang sehebat Roy Keane. (walah....., pemerhati bola juga ternyata. Seru nih buat temen begadang main bola eh nonton bola)
Sambil menyalakan rokok Malrboro merah kesukaan, aku bertanya lagi. Tanggapan mbak SD tentang RUU Antipornografi dan anti porno aksi gimana?

“Lebih baik kembalikan saja ke KUHP”. Tegasnya. Sepertinya energi para politisi negara ini habis tercurah pada hal yang sebetulnya sudah diatur. (bener juga yah…, kenapa anggota dewan yang terhormat mengatur kehidupan para wanita indonesia, sementara kehidupan para lelaki indonesia tidak diatur. Toh kebejatan di otaki oleh lelaki, lha wanitanya yang menjadi obyek penderita…)

Kalau melihat penyanyi dangdut bergoyang aduhai di tv, apa tanggapannya? … Gue sih nggak begitu suka nonton dangdut. Kalau denger sih iya, karena kadang pas lagi shoting ada kru yang menyetel lagu dangdut ya terpaksa denger. (ah …diplomatis banget sih jawabnya…, smart girl).
Mbak, saat ini masyarakat kita sedang demam Obama. Gimana tanggapannya?

Obama khan pernah tinggal di Indonesia, jadi mungkin romantisme dia menjadi faktor ketenarannya. Bila melongok serba pertama, emang iya. Obama-lah calon presiden kulit hitam pertama di Amrik sana. Ini juga yang menjadikan dia lebih tenar lagi. Namun kubu republik juga tidak kalah manuvernya. Dipasangkannya Sarah sebagai calon wapres menjadikan dia yang pertama dari jenis kelamin wanita. Tinggal bagaimana tim suksesnya mengemas kelebihan gender itu sebagai faktor penguatnya. Dalam bahasa kerennya sih tebar pesonanya. He he he.

(waduh ..., mengamati perkembangan dunia cah ayu iki).

Lanjutnya pula. Sebagai wanita saya pasti akan lebih memilih wanita sebagai pemimpin. Lebih asik aja, toh dalam UU Pemilu kita juga mensyarakat agar parpol mencalonkan minimal 30% keterwakilan perempuan. (halah. Mulai bicara politik dan ber-orientasi politik).

Dan sambil tersenyum manis, SD bertanya balik sama saya. ”Mas.., kira-kira warga keturuan boleh jadi presiden ga???

Tuing ..tuing.

Mmm. Boleh kok. Di UUD 1945 hanya menyatakan WNI kok. Ga ada embel-embel suku apa, etnis apa, agama apa, lahir dimana. (eh bener ga sih???, ntar gue jawabnya salah khan malu.., di depan makhluk cantik pula). Kalau mbak nyaleg atau nyapres saya pasti coblos kok.!!!!

Obrolan kami cukup lama. Habis berbatang-batang rokok, bosan tak jua datang. Ketagihan yang kurasa. Ketagihan akan tutur sapanya, senyumnya dan meletnya.

Namun bagaimanapun juga setiap ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Dan kami sepakat untuk bersantap siang bersama untuk menghakhiri perjumpaan.

Eh…, mbak.., sebelum kita cari makan siang, Kira-kira apa pesan dan kesan mbak SD?? Biar para Sanders tahu.

Ingat.., jangan pernah menyerah dengan keadaan. Keadaanlah yang harus dirubah.

Dan stop bila lampu sedang menyala merah.


5 komentar:

Anonim Senin, 27 Oktober, 2008  

i love her...

hohoohohoho...

Anonim Selasa, 28 Oktober, 2008  

aduhhhhhhhh mas bagus... kok aq terus terusan dibicarakan sih, gak bosan ya?
mas klo mau wawancara langsung bisa kok, gak usah imajiner

*cepetan kabuuuurrrrrrrrr*

-- Selasa, 28 Oktober, 2008  

wah... gak gabung dengan blognya SD mas? siapa tahu bisa beneran... aku doain deh :)

SALAM SUKSES!!

Anonim Rabu, 29 Oktober, 2008  

sapa yang ngomongin pacar ku,..he he heee!!

Elsa Kamis, 30 Oktober, 2008  

hahahaha.....

Hebat! bisa mewawancarai mbak SD meski cuma imajiner.

Menarik mas!!!

Posting Komentar

Tempat Caci Maki.....

Image hosted by servimg.com

  © Blogger Template News Kidding On The Blog by Bagus Pras 2010

Back to TOP