GUNDAH …..

Kamis, Desember 4

Berkutat dengan pekerjaan yang melulu itu-itu terus bisa membuat kejenuhan yang teramat sangat. Tapi bagaimanapun juga, itulah mata pencaharian satu-satunya yang menjanjikan. Mungkin untuk saat ini. Namun demikian, perlu was-was juga karena badai resesi ekonomi global sudah melanda negara tercinta. Siap tidak siap, harus menghadapinya.

Dalam beberapa pekan terakhir, berita dunia memberitakan gelombang PHK besar-besaran di sejumlah negara. Semua negara mulai menata diri menghadapi kebangkrutan global dengan rontoknya nilai saham perusahaan besar. Dan motor penggerak kebangkrutan itu adalah Amerika, yang selama ini dianggap sebagai dewa ekonomi dengan paham liberalisme dan kapitalismenya

Belum lepas dari himpitan resesi dunia, penyerangan manusia pengecut (teroris) di Mumbai, India mengalihkan perhatian dunia. Dua negara bertetangga yang memang tak pernah akur saling tuding dan bantah atas aksi teror tersebut. Namun patut diacungi jempol buat petinggi intelijen India yang mengakui bahwa pihaknya telah kecolongan. Sikap yang nyaris sama mulai dijumpai di negara kita. Kapolri berani menindak 6 jendral sekaligus dalam kasus beking judi di Riau. Suatu upaya yang perlu diapresiasi sebagai langkah besar dan berani setelah sebelumnya aksi tangkap preman jalanan mendapat tanggapan berbagai kalangan. Upaya bos polisi itu nampaknya sebagai pukulan telak bagi mereka yang selama ini berpendapat minor terhadap kinerja polisi.

Selain menghadapi krisis ekonomi, krisis kepercayaanpun mulai melanda kita yang sebentar lagi melaksanakan pemilu. PKS yang mulai menjadi partai besar dan kaya, tak urung mengalami krisis kepercayaan itu. Tak tanggung-tanggung. Tidak percaya dengan kadernya sendiri. Olehnya, mereka mencoba menarik simpati massa pendukung lainnya. Setelah menayangkan iklan politik tentang pahlawan termasuk didalamnya adalah Soeharto, kini PKS berencana memberikan award dalam rangka memperingati hari Ibu. Langkah yang bagus namun cukup beresiko karena salah satu penerima award itu adalah Tutut, keturunan langsung Soeharto. Wah seperti blogger aja bagi-bagi award.

Memang, menjelang pemilu 2009 semua partai mulai bertempur. Semua parpol papan atas memilik nama besar atau ikon. Sebut saja Demokrat dengan ikonnya SBY, Golkar dengan JK atau Sultan, PDI-P dengan mbak Mega. Dan pengalaman membuktikan bahwa sosok menjadi faktor penentu bagi suksesnya parpol mendulang suara. Lalu PKS???. Sebagai partai kader sangat miskin tokoh nasional. Makanya, PKS menjaring 100 tokoh nasional yang dianggap berprestasi. Sepertinya PKS meniru pemda berduit yang membajak atlet berprestasi guna mendongkrak perolehan medali di ajang PON.

6 komentar:

Anonim Jumat, 05 Desember, 2008  

pertamaaaxxxxxxxx......
Setuju sama pemikiran kamu...yah, jenuh itu wajar..enjoy aja...namanya juga hidup..wakakakakakkakak

Cebong Ipiet Jumat, 05 Desember, 2008  

tumben, ga posting narsis wekekekkek....
kenopo tho mas? kok gundah gulana gulali

Anonim Jumat, 05 Desember, 2008  

diriku galau juga ... setelah membaca tulisan diatas.......

kapan diriku bisa nulis sebagus ini

Anonim Jumat, 05 Desember, 2008  

klu memang terjadi PHK besar2an kita siapkan diri "yakin bahwa Rizki Allah Maha Luas" terus berusaha...kalau gundah malah2 nanti jadi stress trus mandeg ga bisa berkarya utk mencari & menjemput Rizki dari Ilahi...selama dunia belum kiamat dan masih ada manusia berarti masih ada yg bisa kt kerjakan dan jual (sok tahunya zie kambuh hehehe)

Kios Info Jumat, 05 Desember, 2008  

aku baca sambil ilatku melet ae wes

Anonim Rabu, 10 Desember, 2008  

hayyah baru kutinggal bentar aza dah gundah gulana. wot hepen tho mas???

Posting Komentar

Tempat Caci Maki.....

Image hosted by servimg.com

  © Blogger Template News Kidding On The Blog by Bagus Pras 2010

Back to TOP