Palu Undercover - Aksi Penipuan

Sabtu, Desember 13

Malam itu, penat mulai mencubiti raga. Denyut-denyut nadi di pelipis kiri dan kanan seolah memberikan pertanda kepada jiwa agar segera berhenti kerja. Lalu mulailah tangan kiri menggapai ponsel dan mencari nama seseorang yang dapat membantu menghilangkan double migren-ku. Sementara telapak tangan kanan kukepalkan tuk memukuli jidat perlahan...., ”duh Gusti...nyari sesuap nasi aja kok sampai jauh ke seberang pulau”.

Kucari nama yang biasa menemaniku jalan2 di Palu. Ah ..ketemu sudah. Namanya H..... Kutelpon dia. Dan seperti biasa, saya membutuhkan bantuannya buat menemani mengencerkan kebuntuan otak, menguatkan kelesuan raga, dan meramaikan kesepian jiwa. Ah..., hari-hari yang melelahkan selalu saja diakhiri dengan kesia-siaan. Selalu saja begitu.

Si H ini memang mengenal betul kota Palu dan segala bentuk kegiatannya. Mulai dari yang sajadah hinggga haram jadah. Hampir semua pejabat sipil hingga militer dia kenal. Maklum, sebagai pewarta lokal memang harusnya begitu. Dan salutnya lagi, ..... dia tidak mau menerima amplop dari nara sumber. Suatu hal yang perlu dikagumi dari seorang H.

Tak lama..., si H telah datang di hotel tempatku biasa menginap. Dengan senyum yang khas, H mengatakan ...”gimana bos, so siap kita jalan” ..., jawabku sih klise aja. ”Siaplah....”. Seperti biasa khan bos? tanyanya lagi. Aku jawab sekenanya. Ya iyalah..., ’mang ada tempat yang bagus selain itu, saya balik bertanya.

Lalu, dengan menggunakan kendaraan birunya, kami berdua menyusuri jalan kota Palu yang sedikit basah terkena guyuran gerimis tipis. Jalanan kala itu gelap gulita, maklum saja kota Palu krisis listrik. Padahal Pemkot Palu telah membangun PLTU, namun tetap saja krisis listrik. Alasannya klise, PLTU kekurangan batubara atau batubara masih dalam perjalanan dari Balikpapan. Sementara itu, PLN sebagai perusahaan negara masih berkutat dengan mesin genset tua yang rentan rusak. Suatu ketika, pegiat LSM dan mahasiswa sempat mengancam PLN untuk melakukan class action, namun hingga saat ini belum terdengar kelanjutannya. Katanya sih ...., sudah cincai sama PLN. Bah ..........

Dalam hitungan menit, kita tiba ditempat tujuan. Dentuman musik mulai terdengar dari pelaratan parkir. Memasuki pintu masuk, beberapa centeng dari institusi keamanan menyorotkan mata tajamnya ke arah kita berdua. Nampaknya mereka orang baru, karena wajahnya belum aku kenal. (belum lagi 2 bulan Palu kutinggalkan, dah ada perubahan hi hi hi). Wah...cilaka..., orang-orang baru dan pangkat rendahan lebih galak dari komandannya (aku nge-batin).

Sesaat saya berhenti di depan pintu masuk SB... Lalu si H clingak-clinguk. Si aparat berpakaian safari gelap menghampiri H ..., dan H membisikkan sesuatu kepada bapak petugas itu. H kemudian berbalik dan mengangukkan kepalanya pertanda semua beres. Bapak petugas kini balik menatap saya hormat dan memberikan jalan sambil mengambil sikap sempurna. Saya menduga telah terjadi aksi penipuan yang dilakukan oleh H. Dan dugaan itu tidak meleset. Saat saya tanyakan ke H apa yang dibisikkan tadi, dia menjawab bahwa saya adalah petugas dari Mabes Polri. Dasar kampret. Pantesan petugas tadi hormat banget. Padahal …...setau saya mabes polri tuh ‘mangga besar pol kekiri’. Ha ha ha. ------------bersambung ---------

Catatan:
Nama dan tempat kejadian sengaja disamarkan demi keamanan diri.

13 komentar:

Anonim Sabtu, 13 Desember, 2008  

tipuan membawa berkah

tapi nipu ya nipu

Riema Ziezie Sabtu, 13 Desember, 2008  

wah met jalan2 deh mas prast ...btw sampai kata2 terakhir zie lom mudeng nih ..mas prast sama si H itu kemana sih (sambil mikir) ... maklum umur dah tua tapi ga mudengan hehehe

Kristina Dian Safitry Sabtu, 13 Desember, 2008  

nomor teleponya berapa nih, bagi bagi dong,hue..he...btw, aku lom pernah ke Palu. dan juga gak mau dipalu*gubrak!*

Anonim Sabtu, 13 Desember, 2008  

wah... bagus ya nyamar nya :))

Anonim Sabtu, 13 Desember, 2008  

kalau menilik dari rasa percaya si penjaga...
berarti mas bagus orangnya pasti gagah tur sangarr....hahaha..
bener nggak bos...

Kios Info Sabtu, 13 Desember, 2008  

haha edan tenan dari mabes polri. kalo diepriksa kartu anggota piye bro? Mantappp

Anonim Sabtu, 13 Desember, 2008  

kalo ngakunya dari FBI gimana ya? Pasti petugasnya langsung ngakak hihi

Ditunggu sambungannya. weleh2 jadi penasaran nih

Anonim Minggu, 14 Desember, 2008  

wah... mas baru di Palu ya kok pelipis kanan kiri nyut2an hehehe... mau tanya no. hapenya berapa nih hihihi.. sapa tau bisa transferin pulsa aku :D

Ivana Senin, 15 Desember, 2008  

loh...pake bersambung yah...?ya sudah,saya tunggu yah sambungannya..

Anonim Senin, 15 Desember, 2008  

keren nich postingnya, ditunggu kelanjutannya bos...

Anonim Senin, 15 Desember, 2008  

hehehe..bagus ceritanya, jangan kelamaan sambungannya

Cebong Ipiet Senin, 15 Desember, 2008  

hayah singkatane wekekeke
ati2 ntar malah wong mabes polri nya dateng beneran

Anonim Selasa, 16 Desember, 2008  

mangga besar pol ke kiri... mana tuh ya... walah.. RS. Husada ya..? hehe...

kalo sampe percaya, berarti mas ini rambutnya cepak ya... tampang sangar... brewokan... eh, itu ciri2 preman deng... ;)

Posting Komentar

Tempat Caci Maki.....

Image hosted by servimg.com

  © Blogger Template News Kidding On The Blog by Bagus Pras 2010

Back to TOP